Bangkalan,Harianmataberita.com - Pemuda Peduli Kesehatan (PELITA) Kecamatan Blega Kab. Bangkalan Selasa (20/25), gelar audensi bersama pihak puskesmas membahas isu pembelian obat di luar fasilitas kesehatan (faskes).
Audensi PELITA yang dilaksanakan didasari oleh keresahan masyarakat yang merasa di rugikan, keresahan tersebut lantaran pihak keluarga pasien yang harus merogohkankan kocek demi membeli obat di luar, disalah satu apotek dekat puskesmas. Yang mana pasien sudah terdaftar sebagai pasien BPJS atau UHC.
"Kita audensi ini berangkat dari keluhan masyarakat yang rawat inap dengan status BPJS atau UHC, mereka suruh beli obat diluar. Padahal pemerintah berupaya untuk menciptakan pengobatan gratis." Tutur jawadi salah satu anggota Pelita. Selasa (20/05/24)
Di tempat yang sama Ibu Kapus Blega Drg. Siti Safitri Mulita mengatakan, praktek tersebut memang tidak benarkan sesuai SOP atau Peraturan Kemenkes. Kendati demikian ia berupaya tetap melakukan pelayanan yang terbaik.
"Memang kita akui hal itu melanggar SOP, memberikan resep diluar ketentuan Fornas puskesmas Blega, tapi ini adalah inisiatif dan bentuk rasa kemanusiaan kami untuk menolong pasien. Untuk selanjutnya kita akan mengedukasi dan memperbaiki kinerja kami lebih baik lagi." katanya.
Dari hasil musyawarah mufakat antara pihak puskesmas dan anggota Pelita merumuskan beberapa poin kesepakatan diantaranya;
1. perbaikan pelayanan khususnya di bidang obat-obatan serta pihak puskesmas bertanggung jawab dalam mengupayakan obat-obatan agar tidak ada terjadinya stok obat habis.
2. Apabila pasien meminta obat diluar Fornas yang telah ditetapkan puskesmas, maka harus ada surat persetujuan yang harus di tandatangani antara keluarga pasien dan pihak puskesmas.
3. Puskesmas akan bekerja sesuai SOP yang sudah di tetapkan oleh pemerintah.
Masih di tempat yang sama Bu Kapus sapaan akrabnya menambahkan, dirinya berharap semua elemen masyarakat, baik tokoh pemuda, ulama serta semua listas sektor ikut berpartisipasi dan bersinergi memberikan masukan dan saran demi meningkatkan kualitas pelayanan.
"Kami berharap semua lintas sektor, baik tokoh pemuda, ulama, dan yang lainnya ikut andil memberikan saran dan masukan, agar kita punya penilaian serta koreksi dari luar sehingga kita terus meningkatkan kualitas pelayanan kami." Imbuhnya.