Bangkalan | harianmataberita.com - Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon melakukan ziarah ke makam ulama besar Madura, Syaichona Muhammad Kholil, di Bangkalan, Jawa Timur. Kunjungan tersebut dilakukan usai Syaichona Muhammad Kholil resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada peringatan Hari Pahlawan, 10 November lalu.
Setelah memanjatkan doa di kompleks makam, Fadli Zon melanjutkan agenda dengan bersilaturahmi bersama keluarga besar dan para dzurriyah Syaichona Muhammad Kholil. Pertemuan berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan.
Dalam kesempatan itu, Fadli Zon menegaskan bahwa penetapan gelar Pahlawan Nasional merupakan bentuk penghargaan negara atas jasa besar Syaichona Muhammad Kholil bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
“Gelar Pahlawan Nasional ini adalah pengakuan negara atas kontribusi besar beliau, baik dalam perjuangan kemerdekaan, pendidikan, maupun dakwah. Bahkan jika melihat jasa-jasa beliau, penetapan ini sebenarnya sudah sangat layak sejak lama,” kata Fadli Zon, Senin (22/12/2025).
Fadli Zon yang juga menjabat Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan menilai peran Syaichona Muhammad Kholil sangat fundamental dalam membangun kesadaran keislaman dan kebangsaan. Melalui pesantren yang didirikannya pada 1877, Syaichona Muhammad Kholil menjadi pusat kaderisasi ulama dan intelektual Muslim yang kemudian berpengaruh luas di Indonesia.
“Beliau adalah ulama besar yang jasanya tidak hanya dirasakan di Madura, tetapi secara nasional. Warisan pemikiran dan perjuangannya masih hidup hingga sekarang,” ujarnya.
Selain dikenal sebagai pendidik, Syaichona Muhammad Kholil juga meninggalkan warisan intelektual berupa puluhan karya tulis keislaman. Kitab-kitab tersebut hingga kini masih dipelajari di berbagai pesantren. Dalam catatan sejarah, beliau juga dikenal sebagai salah satu tokoh penting yang menjadi perintis lahirnya Nahdlatul Ulama (NU).
Nilai nasionalisme juga menjadi bagian dari ajaran Syaichona Muhammad Kholil. Ungkapan hubbul wathon minal iman disebut Fadli Zon sebagai salah satu nilai luhur yang relevan hingga saat ini.
Sementara itu, salah satu dzurriyah Syaichona Muhammad Kholil, R. Amin Imron, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada pemerintah atas perhatian dan komitmen dalam proses pengusulan hingga penetapan gelar Pahlawan Nasional tersebut.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah. Proses pengusulan telah berjalan sesuai mekanisme, mulai dari Kementerian Sosial, Kementerian Kebudayaan, hingga akhirnya ditetapkan Presiden,” ujar Amin Imron.
Ia berharap penetapan tersebut menjadi penghormatan bagi ulama dan tokoh bangsa, sekaligus kebanggaan bagi masyarakat Bangkalan. Ia juga memohon maaf atas sambutan sederhana dari keluarga dzurriyah.
Selain ziarah, Fadli Zon juga menyatakan ketertarikannya untuk menelusuri napak tilas perjuangan dan jejak keilmuan Syaichona Muhammad Kholil. Kegiatan tersebut direncanakan digelar pada Januari mendatang dan akan didukung penuh oleh Kementerian Kebudayaan, termasuk pendokumentasiannya dalam bentuk film dokumenter.(TR)