Notification

×

Iklan

Iklan

Jembatan Putus Diterjang Banjir, Aksi Heroik Polairud Seberangkan Pasien Kritis hingga Jenazah di Bireuen

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:33:00 AM WIB | Last Updated 2025-12-19T04:33:47Z


Bireuen | harianmataberita.com – Derasnya banjir yang menerjang Sungai Krueng Tingkeum hingga memutus Jembatan Kuta Blang, Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen, sempat melumpuhkan akses utama penghubung antarwilayah di Aceh. Namun di tengah keterisolasian tersebut, aksi cepat dan heroik ditunjukkan jajaran Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Lhokseumawe bersama Direktorat Polairud Polda Aceh dengan mengevakuasi pasien sakit dalam kondisi kritis hingga jenazah, Rabu (17/12/2025).
Putusnya jembatan yang menjadi jalur vital menuju Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Utara, dan Aceh Tengah itu membuat aktivitas warga terhenti total. Kondisi semakin genting ketika sejumlah warga membutuhkan penanganan medis segera, sementara akses darat sama sekali tak bisa dilalui.
Merespons situasi darurat tersebut, tim SAR Polairud langsung bergerak ke lokasi sejak pukul 10.30 WIB. Proses evakuasi dilakukan di titik penyeberangan Sungai Krueng Tingkeum, tepatnya di bawah Jembatan Kuta Blang, Desa Tingkeum Manyang. Arus sungai yang masih deras akibat banjir tidak menyurutkan langkah personel di lapangan.
Kegiatan kemanusiaan ini dipimpin langsung oleh Kasat Polairud Polres Lhokseumawe IPTU Edwin, didukung lima personel Satpolairud Polres Lhokseumawe serta empat personel dari Ditpolairud Polda Aceh. Dengan menggunakan perahu karet (rubber boat), tim memprioritaskan penyebrangan pasien yang membutuhkan penanganan medis darurat, disusul evakuasi jenazah agar dapat segera dibawa ke tempat pemakaman.
Tak hanya itu, tim Polairud juga membantu menyeberangkan tenaga medis, relawan, serta mendistribusikan bantuan logistik berupa sembako pascabanjir ke sejumlah wilayah terdampak. Bantuan tersebut disalurkan untuk masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Utara, dan Aceh Tengah yang terdampak langsung akibat terputusnya jalur utama.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Dr Ahzan, SH, SIK, MSM, MH melalui IPTU Edwin menegaskan bahwa keselamatan warga dan nilai-nilai kemanusiaan menjadi prioritas utama dalam penanganan bencana.
“Dalam kondisi akses terputus akibat banjir, kami memprioritaskan pasien yang membutuhkan penanganan segera serta jenazah agar hak-hak kemanusiaan tetap terpenuhi. Ini adalah bentuk kehadiran Polri di tengah masyarakat,” ujar Edwin.
Ia menambahkan, seluruh rangkaian evakuasi dilakukan dengan pengamanan ketat dan standar keselamatan tinggi. Personel terus bersiaga mengantisipasi kemungkinan perubahan arus sungai yang dapat membahayakan warga maupun petugas.
Kehadiran tim SAR Polairud di lokasi mendapat apresiasi dari masyarakat. Warga mengaku merasa lebih tenang dengan adanya bantuan langsung dari aparat kepolisian, terutama di tengah kondisi cuaca yang belum sepenuhnya stabil.
Melalui aksi kemanusiaan ini, Polri kembali menunjukkan komitmennya untuk selalu hadir dan responsif dalam situasi darurat bencana. Tak hanya menjaga keamanan, Polri juga berperan aktif sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, khususnya saat warga berada dalam kondisi paling sulit.(Ysk)